Buku Sekolah Digital

  • f="http://smpn5satui.blogspot.com/">MENU LOGIN SP.DATADIK BLOG TUTORIAL LOGIN BLOGGER SUMARNASATUI
  • Guru dan Tenaga Kependidikan



    Daftar Guru Tetap SMP Negeri 5 Satu Atap Satui (tahun 2019)
    1 Orang Guru IPS yaitu Ibu Bernah,S.Pd (PNS) yang juga sebagai Kepala Sekolah
    1 Orang Guru IPS yaitu Bapak Baroto,S.Pd (PNS)
    1 Orang Guru Bahasa Indonesia yaitu Ibu Sarce Liling,S.Pd (PNS)
    1 Orang Guru Penjasorkes yaitu Bapak Erwansyah,S.Pd (PNS)
    1 Orang Guru PPKn yaitu Ibu Irmawaty Natalia,S.Pd (PNS)
    1 Orang Guru Matematika yaitu Ibu Novy Hidayati,S.Pd (PNS)
    1 Orang Guru IPA yaitu Bapak Muhammad Faisal Riza,S.Pd (PNS)
    1 Orang Guru Bahasa Inggris yaitu Ibu Reny Oktapina,S.Pd (PTT Khusus)
    2 Orang Guru Pendidikan Agama dan Budi Pekerti yaitu Bapak Nafis Krisdian Khariri,S.Pd.I
       (CPNS) dan Bapak Muhammad Noor Dzajuli,S.Pd.I (GTT) 

    Daftar Tenaga Kependidikan SMP Negeri 5 Satu Atap Satui (tahun 2019)     
    1 Orang Staf Tata Usaha yaitu Ibu Patimah (Honor Sekolah)

    Guru SMP Negeri 5 Satu Atap Satui


    Kepala Sekolah (Guru IPS)
    Kepala Sekolah / Guru IPS

                        
    Wakil Kepala Sekolah /
    Wali Kelas 8A / Guru PPKn
         
    Kaur Kurikulum / 
    Kep. Lab. IPA / Guru IPA






     






     
    Kep. Perpustakaan /
    Guru Bahasa Indonesia

                     
              Pembina OSIS (Kesiswaan) /   
                  Guru Penjasorkes
    Pembina Ekstrakurikuler /
    Wali Kelas 9 / Guru PABP
    Wali Kelas 8A / Guru IPS   
    Wali Kelas 7 / Guru PABP
    Bendahara BOS /
    Guru Matematika


    Guru Bahasa Inggris
    Tata Usaha












































    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Dilema

    SMP Negeri 5 Satu Atap Satui ada di daerah ring 1 perusahaan besar tambang emas hitam (batu bara) yang melimpah, tetapi bantuan yang diterima tidak semelimpah emas hitam tersebut, karena ternyata setelah 12 tahun berdiri hanya memiliki 2 gedung kelas , 1 gedung perpustakaan dan 1 gedung Lab IPA yang semuanya bangunan pemerintah, sementara perusahaan yang ada disekitarnya baru bisa membantu listrik dari PT Wahana, transportasi bus dari PT Arutmin. Padahal masih banyak memerlukan bangunan seperti (ruang kelas, kantor, pagar, gapura, mushola). Untuk sarana komputer untuk belajar siswa juga belum memiliki apalagi ruang komputernya. Semoga ini menjadi renungan bagi semua pihak.