Buku Sekolah Digital

Rabu, 28 Mei 2014

Penerimaan Siswa Baru 2014/2015

SMPN 5 Satui
Untuk Tahun Pelajaran 2014/2015 SMP Negeri 5 Satui akan kembali menerima siswa baru kelas VII dengan Ketentuan Sebagai Berikut:
  1. Usia hingga 23 Juni 2014 tidak lebih dari 17 tahun 
  2. Belum menikah dan siap untuk tidak menikah selama menjalani pendidikan
  3. Lulus SD sederajat dibuktikan dengan STTB dan NUM dan bagi yang belum memiliki cukup membawa Surat Tanda Lulus yang asli.
  4. Siswa diantar langsung oleh orang tua atau wali
  5. Membawa kartu keluarga dan KTP Orang Tua
  6. Membawa materai 6000 sebanyak 2 lembar.
  7. Menandatangani pernyataan akan mengikuti Tata Tertib dan semua aturan yang berlaku di SMP Negeri 5 Satui
  8. Pendaptaran gratis (tidak dipungut biaya)
  9. Pendaftaran dimulai tanggal 23 Juni 2014 s.d  28 Juni 2014 dari jam 09.00 s.d 12.00 dan khusus Jum'at jam 09.00 s.d 10.30.
Kelengkapan administrasi yang harus dibawa:
  1. Fotocopy STTB dan Nilai UASBN dilegalisir dengan memperlihatkan yang asli sebanyak 2 lembar.
  2. Fotocopy Surat Keterangan Lulus atau SKHUN sementara disyahkan oleh Kepala Sekolah 2 lembar
  3. Fotocopy Kartu keluarga yang ada NIK-nya dua lembar
  4. Fotocopy KTP Ayah atau ibu 1 lembar
  5. Pas Foto hitam putih ukuran 3x4 2 lembar dan 2 x 3 dua lembar.
  6. Membawa Materai Rp 6.000 sebanyak dua lembar.
Panitia Penerimaan Peserta Didik baru (PPPDB)
Ketua, Sekretaris, Anggota, Anggota
Muhammad Faisal Riza,S.Pd (082159606783)
Irmawaty Natalia,S.Pd (0813493132)
Reny Oktapina,S.Pd
Baroto,S.Pd (081257200154)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dilema

SMP Negeri 5 Satu Atap Satui ada di daerah ring 1 perusahaan besar tambang emas hitam (batu bara) yang melimpah, tetapi bantuan yang diterima tidak semelimpah emas hitam tersebut, karena ternyata setelah 12 tahun berdiri hanya memiliki 2 gedung kelas , 1 gedung perpustakaan dan 1 gedung Lab IPA yang semuanya bangunan pemerintah, sementara perusahaan yang ada disekitarnya baru bisa membantu listrik dari PT Wahana, transportasi bus dari PT Arutmin. Padahal masih banyak memerlukan bangunan seperti (ruang kelas, kantor, pagar, gapura, mushola). Untuk sarana komputer untuk belajar siswa juga belum memiliki apalagi ruang komputernya. Semoga ini menjadi renungan bagi semua pihak.