Buku Sekolah Digital

Rabu, 24 Mei 2017

Penerimaan Peserta Didik Baru SMP Negeri 5 Satu Atap Satui Tahun Pelajaran 2017/2018


PANITIA PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU
SMP NEGERI 5 SATU ATAP SATUI
TAHUN PELAJARAN 2017/2018

PERSYARARATAN PENDAFTARAN

1.Datang ke SMP Negeri 5 Satu Atap Satui dengan didampingi orangtua/wali

2.Mengisi map formulir peserta didik baru yang terdiri atas biodata dan surat pernyataan / perjanjian orang tua/wali peserta didik dan peserta didik baru

3. Bersedia untuk diukur tinggi dan massa badan

4. Menyerahkan fotocopy Ijazah SD dan SHUN / SHU sementara dilegalisir   oleh Kepala Sekolah masing-masing sebanyak 2 (dua) rangkap (apabila belum terbit cukup melampirkan Surat Tanda Lulus dari sekolah dulu)

5.Menyerahkan pas photo hitam putih ukuran (3 x 4) sebanyak 4 (empat) lembar.

6.Menyerahkan fotocopy Akta Lahir sebanyak 2 (dua) rangkap

7.Menyerahkan fotocopy Kartu Keluarga (KK) yang terbaru (No. NIK tercantum) sebanyak 2 (dua) rangkap.

8.Menyerahkan fotocopy KTP orang tua/wali masing-masing sebanyak 1 (satu) rangkap

9.Menyerahkan fotocopy KPS (Kartu Penjamin Sosial)/KIP (Kartu Indonesia Pintar) sebanyak 2 (dua) rangkap (jika ada)

10.Menyerahkan materai Rp 6.000,- sebanyak 2 (dua) lembar


WAKTU PENDAFTARAN

Tanggal   : 11 s/d 13 Juli 2017
Waktu     : Pukul 09.00 – 12.00 WITA
Tempat   : Perpustakaan SMP Negeri 5 Satu Atap Satui

“Sepuluh orang pendaftar pertama akan mendapatkan 1 pack buku tulis gratis!”
Informasi penerimaan siswa baru juga bisa dilihat di Perpustakaan SMP Negeri 5 Satu Atap Satui

"SMP NEGERI 5 SATU ATAP SATUI SIAP BERSAING!"
Contact Person :  
0813 4949 3132 (Ib Irma)
0812 5720 0154 (Bp Baroto)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dilema

SMP Negeri 5 Satu Atap Satui ada di daerah ring 1 perusahaan besar tambang emas hitam (batu bara) yang melimpah, tetapi bantuan yang diterima tidak semelimpah emas hitam tersebut, karena ternyata setelah 12 tahun berdiri hanya memiliki 2 gedung kelas , 1 gedung perpustakaan dan 1 gedung Lab IPA yang semuanya bangunan pemerintah, sementara perusahaan yang ada disekitarnya baru bisa membantu listrik dari PT Wahana, transportasi bus dari PT Arutmin. Padahal masih banyak memerlukan bangunan seperti (ruang kelas, kantor, pagar, gapura, mushola). Untuk sarana komputer untuk belajar siswa juga belum memiliki apalagi ruang komputernya. Semoga ini menjadi renungan bagi semua pihak.